Pilar-Pilar yang Mengokohkan Dakwah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTaQamO5w1K-BDavHJHCYOuLcNlTvRMsx8kDrQoWBL_WZ6KaTV-AFHVGGCc9SWe-zEM3EZDPmHuvscNp4USDp3f_AHXZgbBIK4ulR5BCCd4XFXq9s6rSIT6esEwGGwjNx9lTcBdRzio-oD/s1600/dakwah.jpg

Ikhwah fillah..Didalam kisah perjalanan dakwah Rasululloh SAW betapa banyak  hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. Terutama adalah kiat Rasululloh SAW mengokohkan dakwahnya hingga akhirnya berhasil menguasai dunia,menaklukkan kekaisaran Bizantium dan Persia,hingga fathuh Mekkah.   

Terukir didalam Al-Qur,an gambaran saat Alloh memberikan pertolongan dan kemenangan nya kepada Rasululloh dan kaum muslimin dikala itu :
  



Artinya “,Apabila telah datang Pertolongan Alloh dan kemenangan,kamu lihat manusia masuk islam secaraberbondong bondong ,”(Al-Qur,an  Surat  An-nasr  1-2)

Gerangan apakah yang dilakukan Rasululloh dalam rangka mengokohkan dan memenangkan dakwah?

Tiga Pilar Pengokoh Dakwah

1.UMUUMUD DA,WAH : MENJADIKAN DAKWAH SEBAGAI  ISSU CENTRAL

Dalam bahasa lainnya disebut SOSIALISASI. Tidak ada satu pintupun yang tidak didatangi oleh rasululloh dikala itu(mungkin  1 juta pintu-pen),bahkan disetiap orang berkumpul disitulah rasululloh selalu mensosialisasikan dakwah tanpa takut  akan ditolak, diintrogasi, diintimidasi Dll.

Sebagaimana firman Alloh dalam Al-Quran Surat Al-A'raaf ayat 158:


Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".(Q-S :7 : 158)

Pertemuan pertama antara Nabi dan kaum kerabatnya berlangsung di bukit Shafa, yang kemudian dikacaukan oleh Abdul Uzza (Abu Lahab). Pertemuan kedua pun dikacaukan juga oleh Abu Lahab. Pada saat itu Nabi menyampaikan kepada kerabatnya bahwa beliau tidak mungkin berdusta dan menipu kerabatnya itu, lalu beliau memperkenalkan diri sebagai utusan Allah untuk seluruh umat manusia,

Selain itu beliau pun menyeru agar setiap orang menyelamatkan dirinya sendiri dari siksa neraka yakni dengan mau tunduk pada Allah semata. Beliau menegaskan saat itu bahwa beliau menyeru kepada Allah dan bertanya kepada kaum kerabatnya, siapakah diantara mereka yang akan mendukung perjuangn dakwahnya. Saat itu diantara yang hadir adalah Bani Ka’ab bin Luay, Bani Murrah bin Ka’ab, Bani Hasyim, Bani Abdu Manaf, Bani Abdu Syamsin, Bani Zuhro, Bani Abdul Muthallib.

Abu Lahab mengacaukan pertemuan itu dan memprovokasi semua yang hadir untuk segera menangkap Muhammad dengan alasan: Dakwah Nabi adalah dakwah yang berbahaya yang akan menyebabkan beliau sendiri celaka karena akan dimusuhi manusia, orang-orang yang mendukungnya pun akan celaka karena pasti akan diperangi bangsa-bangsa lain, Muhammad hanyalah pemuda yang sedang mengalami gangguan psikologis, dlsb.

Saat itu Shafiyyah bibi Rasullah membela dan mengatakan kepada Abu Lahab bahwa bukankah memang ada berita dari orang-orang terdahulu bahwa salah seorang keturunan Abdul Muthallib akan menjadi Nabi? Tapi, pembelaan ini malah semakin membuat Abu Lahab kalap, kata-katanya semakin keji, dia mengatakan bahwa orang Quraisy tidak akan tinggal diam, kepala Muhammad pasti akan dilumat orang Quraisy. Hal ini menyebabkan Abu Thalib tampil dan menegaskan bahwa selama dia masih hidup Muhammad akan selalu dilindunginya.

Rasululloh terus melakukan sosialisasi hingga dikota mekah tiada issu yang paling update saat itu selain satu nama yaitu “MUHAMMAD”  umuumudda,wah (sosialisasi) mulai dilakukan oleh rasululloh pasca teguran Alloh atas beliau ketika beliau berselimut setelah mendapatkan wahyu, Alloh berfirman surat Al-Mudatsir Ayat 1-2:



Hai orang yang berkemul (berselimut),(1) bangunlah, lalu berilah peringatan!(2) (QS:74:1-2)


2.KATSROTUL ANSOOR : MEMPERBANYAK PENDUKUNG .

Setelah dakwah disosialisasikan dimana saja,kapan saja,tanpa mengenal lelah dan tanpa mengenal Tak PeDe,barulah   adanya orang-orang yang bergabung mendukung perjuangan , saat itu muncullah pendukung –pendukung dakwah assabiunal awwalun yang terdiri dari : Khadijah, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abu Thalib, Abu bakar, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Waraqah bin Naufal, Zubair bin Al-Awwam, Abu Dzar Al-Ghifari, Umar bin Anbasah, Sa’id bin Al-Ash, Abdurrahman bin Auf, Ummu Aiman, Arqam bin Abi Arqam, Abdullah bin Mas’ud, Amr bin Yassir, Yassir, Sa’ad bin Zaid, Amir bin Abdullah, Ja’far bin Abu Thalib, Khabbab, Bilal bin Rabah, Ummu Fadhl, Shafiyyah, Asma, Fatimah bin Khattab.dari merekalah cikal bakal pertumbuhan kader pendukung perjuangan dakwah rasululloh SAW,setiap mereka yang telah mendapatkan hidayah,mereka mulai menyebarkan dakwah islam kepada siapa saja untuk memperbanyak pendukung . Firman Alloh dalam surat Yusuf ayat 108 ,Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

3.MATAANATUTTAKWIIN : KOKOHKAN PEMBINAAN
                 
Kokohnya pembinaan yang dilakukn oleh rasululloh digambarkan oleh Al-quran termasuk keberhasilan rasul membentuk karate orang-orang yang dibinanya.dalam surat Alfath ayat 29 Alloh berfirman “’, Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud . Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.            

Setiap orang yang sudah berhasil direkrut dibina dengan baik,intensif an berkesinambungan,bahkan rasululloh menanyakan laporan ibadah yaumiyah para binaannya disetiap kesempatan :’,Siapa yang hari ini bersadaqoh?, Siapa yang hari ini shaum, siapa yang semalam Qiyamullail? dan seterusnya, ini dilakukan beliau untuk mengokohan pembinaan,setelah itu beliau menugaskan para sahabat yang sdh memiliki kafaah (kemampuan) membina untuk segera membina,seperti yang dilakukan oleh Abu Dzar yang berhasil mengislamkan dan menjadi shohibul wilayah suku ghifar,seperti yang dilakukan oleh Mushab bin Umair yang ditugasi Rasul untuk membina diMadinah dan akhirnya dari pembinaan yang berantai (Talaqqi) akhirnya islam dan dakwahpun tersampaikan kepada kita semua…

Wallohu A’lam bishowab
http://islamediaonline.files.wordpress.com/2011/05/mridwan.jpg
Ustadz Muhammad Ridwan 
 
Islamedia

21.33 | Posted in , , | Read More »

Dampak Isti'jaal : Berhasil Dalam Permulaan Semata



Meski suatu harakah telah memiliki banyak anggota, bekal serta peralatan yang cukup, namun jika tidak menilai akibat seperti makin berkuasanya musuh-musuh dan timbulnya fitnah dan tindak pembalasan oleh rakyat, maka semua itu dapat menyebabkan isti'jaal.
Mungkin inikah rahasia perintah Islam untuk tetap bersabar dalam menghadapi para penguasa, selama mereka belum menunjukkan kekufuran secara jelas dan keluar dari jalur Islam secara nyata. Sabda Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam.
"Barangsiap yang mendapatkan dari pemimpinnya sesuatu yang ia tidak sukai, maka hendaknya ia bersabar, karena barangsiapa yang memisahkan diri dari jama'ah satu jengkal, kemudian mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah". (HR Bukhari dan Muslim)
Ubadah Ibnush Shamit ra meriwayatkan bahwasanya ia pernah dipanggil Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, kemudian berbai'at kepadanya. Beliau bersabda :
"Sesungguhnya kami berbai'at untuk mendengar dan taat, baik pada waktu suka ataupun tidak suka (duka), baik pada waktu sulit maupun lapang, dan tidak akan bersikap mementingkan diri sendiri, dan supaya kami tidak melanggar perintah, kecuali jika kami melihat kekufuran yang merupakan isyarat dari Allah yang terbukti kebenarannya".
Kita tidak boleh menentang para pemimpin kita (penguasa) dalam menjalankan kepemimpinannya, dan janganlah menolak mereka, kecuali jika mereka jelas-jelas melihat mereka melakukan kekufuran serta telah keluar dri tuntutan Islam. Jika kita telah menyaksikan hal seperti itu, maka kita wajib menegur dengan lisan dan dengan hati. Kita tidak boleh (haram) keluar dari berisan, apalagi berusaha memerangi, sebelum segala sesuatunya jelas dan mendapatkan persetujuan dari mayoritas kaum muslimin lainnya. Ibnu at-Tin, dari Ad-Daudi, mengatakan, "Yang wajib diakukan oleh para ulama dalam menghadapi penyelewengan para pemimpin, yaitu bagaimana caranya dapat menurunkannya tanpa harus diwarnai fitnah dan perbuatan dzalim. JIka tidak demikian, maka mereka itu (para ulama) wajib untuk tetap berlaku sabar". (Fathul Bahri)
Tidak Adanya Program dan Methode yang Menyerap Potensi.
Hal ini dapat mengantarkan seorang aktivis ke arah isti'jaal.Sesungguhnya manusia itu berada diantara dua kemungkinan, yakni jika tidak disibukkan oleh sesuatu yang haq, maka ia akan disibukkan dengan sesuatu yang bathil. Karena itu, Islam menekankan kepada setiap muslim untuk memanfaatkan aktivitas harian, mingguan, bulanan, dan tahunannya dengan sebaik-baiknya dalam perspektif amaliyah Islam.
Kemudian Islam juga menyeru kepada para pemimpin umat agar mereka mengonsentrasikan diri dan berdaya upaya dalam mencari dan menemukan serta menyediakan aneka sarana yang sekiranya dapat memberikan kemaslahatan yang sebanyak-banyaknya b agi kepentingan kaum muslimin. Jka mereka tidak melakukan hal yang seperti itu, niscaya mereka akan diharamkan dari surga-Nya. Sebagasimana sabda Rasulullah Shallahu alaihi was sallam :
"Tak seorang pemimpin pun yang membawahi kaum msulimin, kemudian tidak berupaya untuk mereka dan tidak jujur kepada mereka, kecuali ia tidak akan masuk surga bersama mereka". (HR Bukhari)
Mengerjakan Amal Tanpa Keahlian
Seseorang yang melakukan suatu pekerjaan tanpa keahlian dan pengalaman, akan dapat mendorong dirinya berlaku isti'jaal. Sesungguhnya manusia dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa tentang kehidupan di dunia ini. Sebagaimana firman-Nya:
"Dan Allah yang mengeluarkan kalian dari perut ibu-ibu kalian dalam keadaan kalian tiak mengetahui apa-apa". (QS : an-Nahl : 78)
Dengan anugerah Allah, manusia diberi pendengaran, penglihatan, dan hati. Dengan itu mereka mulai belajar, baik melalui buku maupun lewatr pengalaman dan praktik. Pelajaran yang didapat melalui pengalaman merupakan guru yang baik. Dengandemikian, dalam mempelajari perjalanan dakwah, para aktivisnya sudah semestinya belajar dari orang-orang yang memiliki kemampuan dan pengalaman, maka pasti perjalanan dakwah yang akan dilakukannya banyak menghadapi kendala dan kesalahan serta dirinya akan gampang bersikap isti'jaal.
Barangkali inilah sebabnya Islam mewasiatkan umatnya untuk menghormati para ulama, orang-orang tua, dan orang yang memiliki kelebihan. Rasulullah shallahu alaihi was sallam bersabda :
"Yang berhak mengimani suatu kaum adalah orang yang paling pandai membaca Kitabullah, dan jika terdapat persamaan dalam kepandaian membaca maka (ditunjuk) yang paling mengetahui Sunnah. Kalau dalam pemahaman Sunnah sama, maka yang paling dahulu hijrah. Dan sama-sama berhijrah, maka yang paling dahulu masuk Islam. dan tidak seorang memberi jaminan keamanan kepda orang lain dalam kekuasaannya, dan janganlah dduuk di rumahnya kecuali denga izinnya sebagai kehormatan baginya". (HR Muslim)
Selain itu, manfaat lain dair hal tersebut yakni sesoran gaktivis dapat memetik hasil dari buah pengalaman dan keahlian mereka selama menjalani hidup yang panjang. Ini karena pada umumnya, secara psychologis, para orang tua (senior) akan memberi kepada yang memintanya selama yangmeminta itu dapat bersikap baik atau menempatkan dirinya secara proporsional. Wallahu'alam.
 eramuslim

21.31 | Posted in , , | Read More »

Recently Commented

Recently Added